Thursday, June 22, 2017

Pentingnya Belajar Matematika

Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang artinya belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Pengertian matematika dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia  adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah bilangan. Johnson dan Myklebust mengemukakan bahwa matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir.
Belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang. Adapun belajar merupakan suatu proses mendapatkan pengetahuan atau pengalaman, pengetahuan atau pengalaman ini mampu mengubah tingkah laku seseorang sehingga tingkah laku orang itu tetap tidak akan berubah lagi dengan modifikasi yang sama. Menurut pendapat Slameto bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar melibatkan semua aspek kepribadian manusia antara lain pikiran, perasaan dan bahasa tubuh di samping pengetahuan, sikap dan keyakinan. Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.
Belajar matematika berkaitan dengan apa dan bagaimana menggunakannya dalam membuat keputusan untuk memecahkan masalah. Berkaitan dengan hal ini, maka belajar matematika merupakan suatu kegiatan yang berkenaan dengan penyeleksian himpunan–himpunan dari unsur matematika yang sederhana dan merupakan himpunan–himpunan baru, yang selanjutnya membentuk himpunan–himpunan baru yang rumit. Demikian seterusnya, sehingga dalam belajar matematika harus dilakukan secara hirarkis. Dengan kata lain, belajar matematika pada tahap yang lebih tinggi, harus didasarkan pada tahap belajar yang lebih rendah terlebih dahulu. Belajar matematika itu haruslah bertahap dan beruntun secara sistematis serta berdasarkan pada pengalaman belajar yang lalu. Dalam mata pelajaran matematika, konsep-konsepnya saling berhubungan dan saling mendasar. Memahami konsep matematika pada umumnya perlu memahami konsep sebelumnya. Konsep lanjutan tidak mungkin dipahami sebelum memahami konsep sebelumnya dengan baik. Memahami konsep sebelumnya itu merupakan prasyarat untuk memahami konsep lanjutan. Dengan demikian, belajar matematika berarti belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur yang terdapat dalam bahasan yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur tersebut.
Adapun ciri-ciri perubahan tingkah laku diri seseorang dalam belajar matematika tidak jauh beda dengan ciri-ciri perubahan tingkah laku diri seseorang dalam belajar pada umumnya, yakni sebagai berikut.
1.        Perubahan terjadi secara sadar Seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan atau sekurangkurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya.
2.     Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan dan tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.
3.        Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Perubahan dalam belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.
4.      Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap dan permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.
5.     Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena adanya tujuan yang akan dicapai, perubahan belajar tearah pada perubahan tingkah laku yang benarbenar disadari. Dengan demikian perbuatan belajar yang dilakukan senantiasa terarah kepada tingkah laku yang ditetapkannya.
6.    Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara keseluruhan dalam sikap, kebiasaan, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya.
Ada empat prinsip belajar matematika, yakni sebagai berikut.
1.     Prinsip dinamis dalam bentuk yang sederhana, berarti proses pemahaman konsep berjalan dari pengalaman kepenetapan klasifikasi.
2.    Prinsip konstruktivitas berarti konstruksi harus mengambil bagian sebelum analisis dapat berfungsi secara efektif. Mengkonstruksi setiap ide matematika atas 13 konsep yang menghendaki sifat-sifat tertentu adalah konstruktif. Atribut-atribut timbul dari pembentukan konsep dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mengenai atribut-atribut ini setelah keteraturannya dikembangkan. Ini merupakan aktifitas analitis yang esensial.
3.     Prinsip variabelitas persepsi (disebut juga prinsip repsentasi yang bermacammacam) berarti bahwa untuk mencapai suatu abstraksi yang efektif dari struktur matematika, haruslah diakomodasikan sebanyak mungkin situasi-situasi yang berbeda untuk struktur atau konsep yang sama. Dengan perkataan lain, untuk memahami konsep-konsep atau struktur-struktur yang harus disajikan bermacammacam persepsi. Aplikasi prinsip ini menjamin abstraksi secara efektif.
4.    Prinsip variabelitas matematik berarti bahwa setiap konsep matematika menyertakan variable-variabel yang esensial yang perlu dibuat bermacam-macam bila generalisasi dari konsep matematika itu telah tercapai. Aplikasi dari prinsip ini menjamin generalisasi secara efektif.
Cornelius mengemukakan lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan :
1.        sarana berpikir yang jelas dan logis,
2.        sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari,
3.        sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisaasi pengalaman,
4.        sarana untuk mengembangkan kreatifitas, dan

5.        sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya. 

0 comments:

Post a Comment

Anda Luar Biasa