Monday, September 1, 2014

SELALU MEMILIH YANG LEBIH MUDAH


“Dan dari Aisyah Radhiyallahu Anha, ia berkata, ‘Apabila Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam disuruh memilih di antara dua perkara, niscaya beliau memilih yang lebih mudah di antara keduanya, selama itu tidak dosa. Adapun jika itu adalah dosa, maka beliau adalah orang yang paling jauh dari dosa.” (Muttafaq Alaih).

Demikianlah kebiasaan Nabi jika disuruh memilih di antara dua perkara, beliau pasti memilih yang lebih mudah di antara keduanya. Ini adalah manhaj beliau dalam dakwah dan pengajarannya, beliau tidak ingin mempersulit umatnya. Beliau ingin agar umatnya mudah dan ringan dalam menjalankan syariat agamanya, beliau ingin membuat mereka gembira dan tidak ingin membuat mereka lari ketakutan dari ajaran Islam.

 Rasulullah Shallallauhu Alaihi wa Sallam bersabda, “Mudahkanlah dan jangan mempersulit. Sampaikanlah kabar gembira dan jangan membuat mereka lari.” (Muttfaq Alaih).

Menurut Dr. Yusuf Al-Qaradhawi, memilih yang lebih mudah (tasyir) dalam melaksanakan ajaran agama merupakan suatu keharusan, karena hal ini merupakan sesuatu yang dituntut oleh syariat itu sendiri. Bukan dikarenakan tuntunan realitas atau menyesuaikan dengan zaman, sebagaimana disebutkan dengan sangat jelas dalam ayat-ayat Al-Qur,an dan sunnah nabawiyah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Allah menghendaki kemudahan bagimu dan Dia tidak ingin menyulitkanmu.” (Al-Baqarah: 185)

Dalam hadits pertama disebutkan bahwa beliau memilih yang lebih mudah di antara dua perkara, maksudnya yaitu dalam dua perkara yang sama, bukan dalam dua perkara yang berbeda. Karena hal ini jelas tidak mungkin. Dan jika ada dua perkara yang sama di hadapan beliau, baik dalam urusan dunia ataupun urusan akhirat, maka beliau akan memilih yang lebih mudah dan ringan di antara keduanya, selama hal tersebut tidak mempunyai konsekuensi dosa atau maksiat.

Lebih jelasnya, kita ambil contoh misalnya; memilih antara beribadah dengan memberat-beratkan diri hingga dapat membuat badan sakit dan beribadah dengan porsi yang sedang tetap intens, maka beliau memilih yang terakhir. Atau jika beliau disuruh memilih antara harus berperang atau berdamai, maka beliau akan memilih berdamai jika memungkinkan. Atau jika disuruh memilih antara berpuasa dalam berjalanan atau berbuka, tentu beliau memilih berbuka. Demikian dan seterusnya.

Terhadap orang yang senang mempersulit dan memberat-beratkan dalam melaksanakan agamanya, baik dirinya ataupun bagi orang lain, Rasulullah Shallallahu Alihi wa Sallam memperingatkan mereka, “Hancurlah orang-orang yang suka memberat-beratkan! Beliau mengatakannya tiga kali.” (HR. Muslim)


Imam An-Nawawi mengatakan bahwa al-mutana-ththi’un di sini, yaitu mereka yang senang mempersulit dan memberat-beratkan diri dalam urusan agama yang tidak semestinya.

Wednesday, April 2, 2014

Kandungan dan Khasiat Sirih Merah Sebagai Obat

Kerajaan  : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas       : Magnoliopsida
Ordo        : Piperales
Famili       : Piperaceae
Genus       : Piper
Spesies     : Piper crocatum
Sirih merah adalah tumbuhan merambat yang ditanam orang karena khasiat pengobatan dan juga keindahan daunnya. Tumbuhan ini masih berkerabat dekat dengan sirih maupun lada. Nama ilmiah tumbuhan asal Sulawesi ini adalah Piper crocatum, tumbuhan yang tidak dibudidayakan yang berasal dari benua Amerika. Dan sirih merah juga dapat digunakan sebagai obat diabetes militus, hepatitis, asam urat, batu ginjal, menurunkan kolestrol, mencegah strok, keputihan, radang prostat, radang mata, maag, kelelahan, nyeri sendi, dan memperhalus kulit (Wikipedia, 2013).
Sirih merah memiliki berbagai manfaat dan khasiat. Karena dapat digunakan sebagai tanaman obat. Beberapa kandungan yang terdapat pada sirih merah, antara lain minyak atsiri, hidroksikavicol, kavicol, kavibetol, allylprokatekol, karvakrol, eugenol, p-cymene, cineole, caryofelen, kadimen estragol, terpenena, dan fenil propada.
Penelitian terhadap tanaman sirih merah sampai saat ini masih kurang terutama dalam pengembangan sebagai bahan baku untuk bio-farmaka. Selama ini pemamfaatan sirih merah di masyarakat hanya berdasarkan pengalaman yang dilakukan secara turun-temurun dari orang tua kepada anak atau saudara terdekat secara lisan. Di Jawa, terutama di Kraton Yogyakarta, tanaman sirih merah ini telah dikonsumsi sejak dahulu untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Selain itu tanaman sirih merah mempunyai manfaat menyembuhkan penyakit ambeien, keputihan dan bisa digunakan sebagai obat kumur, karena alkaloid di dalam sirih merah inilah yang berfungsi sebagai anti mikroba.
Manfaat dan Khasiat Sirih Merah
  1. Mengatasi luka bakar : siapkan sejumput daun sirih merah dan cuci. Peras airnya dan kemudian berikan sedikit madu. Setelah itu tempelkan di tempat terjadinya luka bakar. 
  2. Menghentikan mimisan : sediakan satu helai daun siri merah yang masih muda, kemudian gulung. Setelah taruh di lubang hidung yang mengeluarkan darah. 
  3. Mengatasi maag : ambil sejumlah daun sirih merah,cuci bersih. Setelah itu giling sampai halus dan lumurkan dengan sedikit air panas di perut. Ganti dua kali sehari. 
  4. Mengatasi gatal-gatal : Ambil 20 helai daun siri merah, masak dengan air mendidih. Lalu gunakan untuk mandi saat masih hangat. 
  5. Menghilangkan mata merah : ambil 5 atau 6 helai daun yang masih muda, masak dengan air panas, kemudian tunggu sampai air dingin, kemudian basuhkan ke mata yang sakit. Lakukan tiga kali sehari sampai mata sembuh. 
  6. Mencegah gusi berdarah : Panaskan empat helai daun siri merah di dua gelas air. Setelah agak dingin gunakan untuk berkumur. 
  7. Mencegah sariawan : Ambil 1-2 helai daun dan kemudian cuci. Kunyah sampai hancur dan kemudian buang saat sudah terasa cukup. 
  8. Mengurangi Bau Mulut: Siapkan dua atau empat helai daun, cuci dan peras. Seduh dengan air panas lalu minum.
  9. Untuk Menobati batuk : Siapkan 15 helai daun sirih merah dan tiga gelas air. Cuci daun dan panaskan sampai tinggal seperempatnya. Kemudian minum dengan madu.
  10. Bronkitis : Masak tujuh helai daun sirih merah yang telah dicuci bersama gula di dua gelas air. Tunggu sampai tinggal menjadi satu gelas. Dan kemudian minum tiga gelas setiap hari. 
  11. Mengurangi bau badan : Ambil lima helai daun dan masak di dua gelas air. Tunggu sampai menjadi satu gelas lalu minum di siang hari.  
  12. Mengurangi jerawat : Ambil   tujuh sampai 10 helai daun, cuci dan haluskan. Seduh dengan dua gelas air panas. Gunakan airnya untuk membasuh wajah. Lakukan 2-4 kali setiap hari untuk mendapatkan hasil terbaik 
  13. Mengatasi keputihan : Ambil dan seduh 10 helai daun sirih merah kemudian cuci dengan sekitar 3 litar air. Gunakan air rendamannya yang masih hangat untuk membersihkan vagina 
  14. Menyembuhkan payudara bengkak karena memberi ASI : Ambil beberapa helai, cuci dan oleskan sedikit minyak kelapa. Setelah panaskan sebentar di atas api sampai daun kisut. Taruh dipayudara saat masih sedikit hangat.

Wednesday, February 12, 2014

KEBIASAAN NABI MUHAMMAD "TIDAK SUKA TIDUR SEBELUM ISYA’"



“Dan dari Abu Barzah Radhiyallahu Anhu, ia berkata, “bahwasannya Rasulullah Shallallahu Alahai wa Sallam tidak menyukai tidur sebelum  isya’ dan berbincang-bincang sesudahnya.” (HR. Al-Bukhari).

Yang dimaksud dengan sebelum isya’, yaitu sebelum mengerjakan shalat isya’. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa maksudnya adalah sebelum masuk waktu isya’, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits di atas.

Ada beberapa hal yang perlu dicermati dari hadits di atas. Pertama, tidak disukainya sebelum isya’ oleh Nabi, karena dikhawatirkan jika seseorang tidur sebelum dia mengerjakan shalat isya’, kemudian dia tidak bangun lagi hingga masuk subuh, maka dia akan kehilangan shalat isya’ pada waktunya. Kedua, disukai tidur setelah shalat isya’ pada waktunya karena hal ini dapat membantunya untuk bangun malam dan melakukan shalat tahajjud. Sebab semakin cepat seseorang tidur, biasanya semakin cepat pula dia bangun, kecuali orang yang betul-betul sangat malas. Dan ketiga, sekiranya seseorang langsung tidur setelah shalat isya’ karena Nabi juga tidak menyukai ngobrol setelah isya’ maka amalnya pada hari itu ditutup dengan suatu amalan yang terbaik, yaitu shalat.

Ngobrol shalat isya’ yang dimaksud adalah obrolan yang tidak ada gunanya, yang sifatnya hanya begadang dan menghabiskan malam tanpa tujuan yang baik. Adapun jika waktu setelah isya’ ini dipergunakan untuk hal-hal yang bermanfaat, seperti pengajian, diskusi ilmiah, berbincang bersama tamu, menemui orang yang sedang ada keperluan, menceritakan hikayat orang-orang saleh, pembicaraan yang memang harus dilakukan dikarenakan ada kepentingan untuk itu, mengerjakan tugas kuliah atau pekerjaan, maka hukumnya adalah mubah (boleh). Bahkan Imam An-Nawawi mengatakannya sebagai mustahab.

Dan dalam sejumlah hadits lain juga disebutkan, bahwa terkadang Nabi tidak langsung tidur setelah isya’ dikarenakan ada suatu masalah penting yang berhubungan kaum muslimin yang perlu beliau bicarakan bersama sebagian sahabat Umar Radhiyallahu Anhu berkata,

“Rasulullah Shallallahu Alaihi wa sallam pernah begadang suatu malam di rumah Abu bakar untuk membicarakan suatu urusan kaum muslimin. Dan aku bersama beliau.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi).
Ringkasnya, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak suka tidur sebelum isya’ kecuali jika ada suatu keperluan penting yang mesti diselesaikan.

Referensi:                  
165 Kebiasaan Nabi/Abduh Zulfidar Akaha/Al-Kautsar-Jakarta Timur.
Riyadh Ash-Shalihin/Imam Syarafuddin An-Nawawi/Dar As-Salam-Kairo