Monday, December 18, 2017

Bahas Soal UKAI

1.    Seorang apoteker yang bekerja pada bagian R&D suatu industri farmasi akan merancang formula sediaan tablet kunyah antasida dengan komposisi bahan tambahan manitol, PVP, crospovidon, sukralose, Mg Stearat. Apakah bahan tambahan yang berfungsi sebagai pemanis dalam formula?
a. Crospovidon
b. Manitol
c. Mg Stearat
d. PVP
e. Sukralose

Pembahasan:
-          Crospovidon = Bahan Pengikat
-          Manitol = Bahan Pengisi
-          Mg Stearat = Bahan Pelicin
-          PVP = Bahan Pengikat
-          Sukralose = Pemanis
Sukralose merupakan senyawa berbentuk kristal, berwarna putih, tidak berbau, mudah larut dalam air, metanol, alkohol, sedikit larut dalam etil asetat serta berasa manis tanpa purna rasa yang tidak diinginkan. Sukralose memiliki tingkat kemanisan yang relative sebesar 600 kali tingkat kemanisan sukrosa dengan tanpa nilai kalori (SNI No. 995)

2.    Seorang pasien, laki-laki usia 49 tahun penderita hiperkolesterol menerima obat yang diresepkan dokter di suatu Apotek. Pasien mendengarkan penjelasan Apoteker tentang kegunaan obatnya, salah satunya adalah ezetimibe 10 mg (S1 dd 1 tab dc pagi). Bagaimanakah mekanisme aksi obat tersebut?
a. Menghambat sterol transporter NPCiL 1 di usus halus
b. Menghambat aktivitas enzim LDL
c. Menghambat aktivitas enzim HMG-Coa Reductase
d. Menghambat sekresi VLDL dari hati
e. Meningkatkan aktivitas enzim LDL

Pembahasan :

(Dipiro, Pharmacoteraphy 9th Ed, Chapter 8 : Dyslipidemia, Page 69)
3.    Seorang pasien (perempuan, usia 27 tahun, berat badan 56 Kg, hamil usia 12 minggu) mengalami demam thypoid. Pasien mendapatkan antibiotik azitromisin (Kategori B) dengan dosis 9 mg/Kg/hari. Bagaimanakah aturan pakai obat yang tepat untuk diinformasikan kepada pasien?
a. 250 mg 1 kali sehari
b. 500 mg 1 kali sehari 
c. 500 mg 2 kali sehari
d. 500 mg 3 kali sehari   
e. 600 mg 1 kali sehari
Pembahasan :
Dosis = 9 mg/Kg/hari X 56 Kg = 504 mg/hari

4.   Seorang perempuan berusia 43 tahun, baru saja didiagnosa mengalami ulkus peptikum. Salah satu obat yang diberikan pada pasien tersebut adalah obat golongan pelapis mukosa. Apakah obat yang diberikan oleh dokter pada pasien tersebut?
a. Simetidin
b. Antasida
c. Sukralfat 
d. Misoprostol
e. Omeprazol

Pembahasan :
-     Simetidin : Menghambat kerja histamine H-2 pada sel parietal dan mengurangi sekresi
-     Antasida : Menetralkan asam lambung
-   Sukralfat : melapisi dinding mukosa dengan membentuk polimerisasi pada pH dibawah 4 untuk menghasilkan gel yang sangat lengket dan melekat kuat pada dasar ulkus dan kemudian dilapisi oleh lapisan pelindung kompleks polimer glikoprotein
-     Misoprostol : Penghambat pompa proton H+/K+ ATPase
-     Omeprazol : Penghambat pompa proton H+/K+ ATPase

5.   Seorang pasien laki-laki usia 23 tahun datang ke Apotek membawa resep dokter yang berisi antibiotik untuk mengobati penyakit gonorrhea yang dideritanya. Pada saat dilakukan skrining resep, apoteker tidak menemukan adanya SIP dokter. Apakah tindakan yang tepat untuk dilakukan oleh apoteker tersebut?
a. Menolak resep karena dicurigai resep tersebut ilegal
b. Menyiapkan obat sesuai yang tertera didalam resep
c. Menghubungi/menelpon dokter penulis resep
d. Meminta pasien menanyakan SIP kepada dokter
e. Meminta pasien menebus resep di apotek lain.
Pembahasan :
Dalam suatu resep harus memuat :
-          Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi dan dokter hewan
-        Tanggal penulisan resep (inscriptio)
-        Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep
-        Nama setiap obat atau tanda komposisi obat (invocatio)
-        Aturan pemakaian obat yang tertulis (signature)
-        Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep (subscriptio)
-        Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat yang jumlahnya melebihi dosis maksimal
     Apabila resep tersebut tidak memiliki SIP maka tindakan pertama harus menghubungi dokter apabila tertera nomor telepon dokter. Apabila tidak ada maka apoteker dapat menolak resep tersebut karena obat yang dibeli termasuk obat keras.

6.    Seorang dokter di Rumah Sakit akan memberikan sediaan salbutamol untuk seorang pasien laki-laki 17 tahun penderita asma akut parah dengan nilai PEF 28%. Dokter meminta saran kepada apoteker mengenai bentu sediaan yang tepat diresepkan untuk meredakan serangan akut. Apakah bentuk salbutamol yang tepat disarankan?
a. Tablet MR
b. Injeksi
c. Inhalasi
d. Nebulizer
e. Kapsul

Pembahasan :

7.   Seorang pasien laki-laki usia 49 tahun, BB 82 Kg, penderita hipertensi (TD 160/95 mm Hg) dengan riwayat penyakit DM tipe-2 datang ke instalasi farmasi rawat jalan untuk menebus resep dengan obat metformin tablet 500 mg (S2 dd dc) dan captopril tablet 25 mg (S2 dd pc). Apoteker melakukan skrining pada resep yang diserahkan pasien tersebut. Apakah permasalahan yang terdapat dalam resep tersebut?
a. Metformin tidak tepat untuk penderita DM tipe-2 dengan penyakit hipertensi
b. Captopril tidak tepat untuk penderita hipertensi dengan penyakit DM tipe-2
c. Waktu pakai metformin tidak tepat, harusnya sebelum makan
d. Waktu pakai captopril tidak tepat, harusnya 1 jam sebelum makan 
e. Dosis captopril terlalu tinggi, harusnya 12,5 mg 1 kali sehari

Pembahasan :
Penggunaan Captopril yang tepat adalah 1 jam sebelum makan (Medscape)

8.  Seorang DM tipe-2 (laki-laki, usia 52 tahun) dirawat pada suatu rumah sakit dengan hasil pemeriksaan laboratorium. Pasien saat ini adalah HbA1C:8,5% ; GDP 190 mg/dL. Pasien mendapatkan resep obat tablet metformin XR 500 mg No. XXI (S3 dd 1 tab dc) dan tablet glibenklamid 5 mg No. VII (S1 dd 1 tab dc). Apoteker melakukan skrining terhadap pasien. Apakah permasalahan yang terdapat dalam resep pasien?
a. Pasien belum memerlukan pengobatan kombinasi
b. Aturan pakai glibenclamid tidak tepat, harusnya 3 kali sehari
c. Tablet glibenclamid terlalu tinggi, harusnya 2,5 mg 1 kali sehari
d. Aturan pakai metformin XR tidak tepat, harusnya 1 kali sehari 
e. Dosis metformin XR 500 dalam 3 kali 1 hari

Pembahasan :
Aturan pakai metformin XR 500 mg yaitu awal dosis 1 tab/hari, dapat ditingkatkan s/d maks 2000 mg/hari dengan penambahan dosis maks 500 (Mims Indonesia)

9.   Seorang perempuan usia 18 tahun datang ke apotek membeli obat untuk meredakan nyeri perut karena sedang mengalami menstruasi. Apakah obat yang tepat untuk diberikan kepada pasien tersebut?
a. Kodein
b. Asam mefenamat 
c. Kalium Diklofenak
d. Ketorolac
e. Ibuprofen

Pembahasan :
Pada kasus dismenore primer dosis awal adalah 500 mg PO dilanjutkan 250 mg/6 jam selama nyeri, biasanya terjadi tidak lebih dari 3 hari (Medscape)

10. Seorang pasien perempuan usia 27 tahun mengalami kondisi gawat darurat karena keracunan produk insektisida dan dibawa ke IDG di suatu Rumah Sakit. Pasien memerlukan atropin sulfat sebanyak 1 mg sebagai antidote untuk mengurangi intensitas efek toksik senyawa organophosphat yang terdapat dalam produk insektisida tersebut. Ampul yang tersedia mengandung 0,5 atropin 0,5 mg/mL. berapakah jumlah sediaan atropin sulfat yang diambil dan diberikan kepada pasien tersebut?
a. 0,5 mL
b. 1 mL
c. 1,5 mL
d. 2 mL 
e. 2,5 mL

Pembahasan :
Volume Atropin Sulfat = 1 mg : 0,5 mg/ml = 2 ml

2 comments:

Anda Luar Biasa