Wednesday, December 2, 2015

RADIKAL BEBAS

Radikal Bebas merupakan alam, molekul atau senyawa-senyawa yang mengandung satu atau lebih electron yang tidak berpasangan yang bersifat sangat relative dan tidak stabil (Surai,2003). Agar menjadi stabil, radikal bebas memerlukan electron yang berasal dari pasangan elektron disekitarnya, sehingga terjadi perpindahan electron dari molekul donor ke molekul radikal untuk menjadikan radikal tersebut stabil (simanjuntak et al., 2004). Aibat reaksi tersebut, molekul donor menjadi radikal baru yang tidak stabil dan selanjutnya menimbulkan reaksi berantai (Simanjuntak at el., 2004). Oleh karena itu, radikal bebas sangat berbahaya bagi makhluk hidup karena apabila reaksi ini terjadi di dalam tubuh, maka akan menimbulkan berbagai kerusakan yang menjadi penyebab berbagai penyakit.
Senyawa radikal yang terdapat dalam tubuh (prooksidan) dapat berasal dari luar tubuh (eksogen) dari hasil metabolism zat gizi secara normal (muchtadi, 2000). Secara eksogen, senyawa radikal antara lain berasal dari polutan, makanan atatu minuman, radiasi ozon, dan pestisida (supari, 1996). Sedangkan, secara endogen, senyawa radikal dapat timbul melalui beberapa macam mekanisme seperti otooksidasi, aktivitas oksidasi dan system transport electron. Menurut Madhavi et al. (1996), radikal bebas diproduksi terus menerus di dalam sel pada system transport elektron mitokondria, membran plasma, sitosol, retikulum endoplasma dan peroksisom. Semua senyawa radikal yang terbentuk, selanjutnya menjadi inisiator pada proses peroksidasi lipid, sehingga menimbulkan kerusakan jaringan tubuh (Zakarici et al., 1996).
Menurut Madhavi et al. (1996), radikal bebas dapat menimbulkan kerusakan protein pada lensa mata yang mengakibatkan terjadinya katarak. Madhavi et al. (1996) juga menyatakan bahwa radikal bebas dapat merusak membran sel terutama komponen penyusun membran berupa asam lemak tidak jenuh ganda, merusak bagian dalam pembuluh darah yang mempermudah pengendapan berbagai zat termasuk kolestrol sehingga menyebabkan ateroskterosis. Sedangkan wang et al. (2002) menyatakan bahwa radikal bebas dapat menyebabkan oksidasi DNA sehingga DNA termutasi dan menimbulkan kanker, senyawa radikal juga meyebabkan terjadinya proses penuaan akibat rusaknya sel-sel jaringan tubuh serta dapat menimbulkan penyakit autoimun (mukhtadi, 2000).